Lahir ditengah kota Jakarta yang makin hari kian semrawut oleh kemacetan dan kebudayaan modern membuat banyak remaja betawi lupa akan kebudayaannya membuat saya bergerak dan tertarik untuk menggeluti usaha yang memang berkaitan dengan kebudayaan Betawi, keahlian awal adalah seorang tehnisi komputer dalam software mau hardware membuat saya berfikir keras untuk maju melawan kerasnya perkembangan zaman pada kota Jakarta.
Berawal dari sekedar iseng meluangkan waktu seusai bekerja saya sempatkan diri membuat rangka ondel-ondel dan mendesign bajunya sendiri dengan mengikuti model tren masa kini sehingga dengan harapan bahwa ondel-ondel tidak lagi menyeramkan dimata anak-anak kecil. setelah kerangka jadi akhirnya saya bingung bagaimana membuat kedok/topeng karena setau saya orang tua saya dulu membuat muka ondel-ondel menggunakan kayu dari pohon sengon atau pohon randu namun kini kedua kayu tersebut sudah sulit ditemukan.
Dengan keahlian saya dimana bekerja sebagai tehnisi komputer selepas istirahat kerja saya selalu searching diinternet untuk mencari solusi bahan pembuatan topeng/kedok ondel-ondel dan pada akhirnya saya temukan berbagai macam solusi diantaranya saya membuatnya menggunakan bubur kertas yang saya blender dan saya dempul namun alhasil tidak tahan lama karena bubur kertas jika terkena air akan menjadi lemas, hingga akhir nya saya menemukan bahan yang hingga kini saya gunakan yaitu fiberglass bermula berkunjung ketempat modifikasi motor dan mempelajari cara mencetak fiberglass.
Maka kini ondel-ondel yang saya buat beragam dimana kerangka dapat saya buat menggunakan bahan bambu, rotan, bahkan besi yang diroll, dan untuk topeng/kedok saya mengkreasikannya dengan berbagai macam wajah namun tidak menyeramkan karena saya khawatir rasa takutnya anak-anak kecil jika saya membuatnya dengan rupa wajah yang seram.
Maka kini saya memiliki dua usaha yang berlawanan 180derajat dengan keahlian saya sebagai seorang tehnisi komputer software dan hardware, semoga usaha saya ini mampu mengenalkan kebudayaan betawi yang memang hampir punah dapat tetap dikenal dimayarakat bahkan hingga internasional. amin ya robal alamin
0 comments:
Post a Comment